Wednesday, October 8, 2014

Arti Ketulusan Cinta

                        http://www.curhatku.tk/2014/10/arti-ketulusan-cinta.html

Kata Kata Bijak Arti Ketulusan Cinta
Pria : aku suka kamu
Wanita : aku tak pantas untukmu

Pria : knapa?
Wanita : engkau dari kalangan terpandang, sedang aku bukan siapa-siapa..

Pria : di hadapan Allah, hanyalah orang yg taqwa yg dimuliakan
Wanita : engkau pintar, juga banyak yang suka

Pria : tapi aku tidak suka, ku tdk membutuhkan mreka
Wanita : aku tdk faham tentang ilmu agama

Pria : kita bisa belajar mendalaminya bersama nanti
Wanita : aku tdk cantik sperti mereka

Pria : Allah lebih menyukai wanita yang cantik akhlaknya
Wanita : engkau ini kenapa? sudah ku katakan bahwa kita banyak perbedaan

Pria : perbedaan akan membuat kita saling melengkapi
Wanita : engkau terlalu sempurna untuk ku

Pria : aku hanya akan merasa sempurna jika engkau di sisi ku
Wanita : cukup, aku tak mau mendengar ucapan mu lagi!

Pria : Apakah yang bisa melunakan hati mu kepada ku? sekotak perhiasan ataukah seribu bunga...
Wanita : tak perlu banyak patah kata denganku karena ku takut itu hanya
gombalanmu saja.. langsung saja temui Ayah ku tuk meminta doa restu!

Pria : Mengangguk dengan tersenyum.!

Pesan moral : Cintailah seseorang apa adanya, bukan karena paras,harta dan kedudukan. Tapi dengan ketulusan hati. Yang udah baca like dan bagikan ea sob...

Gimana dgn pendapatmu sobat??

Tuesday, October 7, 2014

Puisi Pujangga

Langit biru isyaratkan rasa qalbu.
Membuai angan dalam mimpiku.
Menyimak kisah rasa di hatiku.
Menghitung sisa detik nafasku.

Tiada yang kurasa di benak ku.
Selain tulus rasa cintaku padamu.
Bayanganmu terbang melayang di anganku.
Tanamkan benih suci di jambanganku.
Hingga rasa rindu kian membelenggu.

Sewaktu bayu prahara senja bertiup.
Ku titipkan bisik cintaku padamu.
Ketika rinduku mengharap belai kasihmu.
Fantasi terasa layu melanyang syahdu.
Senantiasa mencari senyum manis sedu sendamu.

Suara arakan seruling ratu kencana cinta.
Bergema nyaring terdengar di penjuru dunia.
Senandung halus merasuk pada gundahnya jiwa.
Sinarkan cahaya sang pengemis cinta.

Alunannya pupuskan kelam jadikan mutiara.
Yang bertiup bak angin hening syurga.
Paduan indahnya nan merdu hilangkan hampa.
Mengiringi ayunan pijak kaki sang musafir menanti cinta.

Dan kini kuterdiam sendiri dalam malam panjang.
Desir bayu menyapa berhembus tenang.
Ku pandang sinar indah sang rembulan.
Kurangkaikan syair tentang kehidupan.
Jemari goreskan seelok mungkin selayak syair si pujangga.

Tatkala ini inginku terbang tinggi tinggalkan bumi.
Di semboyang langit yang terbentang luas.
Khan ku tulis sempurna aksara nama-mu.
Sambil kukenang jelita parasmu dalam angan.
Kemilau gemintang ini daku curahkan rasa cinta yang tlah bersenggama di sanubari.

Andai cahaya rindu bersinar bak kemilau cahayamu.
Pastilah kehangatan sinarnya ku abadikan di dadaku.
Supaya trpancar menerangi didalam mata hati.
Terbenam sampai nanti sukar tuk pergi.

Kini kumengerti rasa cinta yang sejati.
Akankah semua mimpi ini terlaksana.
Segala yang ku cipta menjadi nyata.
Sekuntum mawar merah istilah pada runag rindu.

Kasih...
Inilah yang dijiwa gambaran rasa cinta.
Mahligai nan elok indah khan kubina untukmu.
Tiada kata yang mampu kuucapkan.
Tak ada kisah indah yang daoat kurangkai.
INILAH ISTANAH KAYANGAN.
Puisi Pujangga

Pantaskah Kita Mengeluh?

http://www.curhatku.tk/2014/10/pantaskah-kita-mengeluh_7.html

Pantaskah Kita Mengeluh?
Ketika kita mengeluh : “Ah mana mungkin.....” 
ALLAH menjawab: “Jika AKU menghendaki, cukup Ku berkata “Jadi”, maka jadilah” (QS. Yasin: 82).

Ketika kita mengeluh : “Capek banget gue....” 
ALLAH menjawab : “...dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS. An-Naba: 9).

Ketika kita mengeluh: “Berat banget yah, gak sanggup rasanya...”
ALLAH menjawab: “AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan.” (QS. Al-Baqarah: 286).

Ketika kita mengeluh: “Stressss nih...Panik...” 
ALLAH menjawab: “Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang'' (QS. Ar-Ro’d: 28).

Ketika kita mengeluh: “Yaaaahh... ini mah semua bakal sia-sia..” ALLAH menjawab : ”Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya”
(QS. Al-Zalzalah: 7).

Ketika kita mengeluh: “Gile aje..gue sendirian..gak ada seorangpun yang mau bantuin...” 
ALLAH menjawab: “Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu” (QS. Al-Mukmin: 60).

Ketika kita mengeluh: “Duh..sedih banget deh gw...” 
ALLAH menjawab: “La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya ALLAH beserta kita” 
(QS. At-Taubah: 40).

Kita semua yang mulai galau atas perhatian ALLAH yang serasa jauh dari kita padahal sebaliknya ALLAH dekat selalu. 
(QS. Al-Baqarah: 186).

Yakinlah...ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala ada untukku, untukmu, dan untuk kita semua.

Mungkin rencana kita telah baik, namun harus di ingat bahwa rencana ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala lebih baik lagi. Belum tentu apa yang kita anggap baik di mata kita baik pula di mata ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.

ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala telah Mempersiapkan yang jauh lebih baik untuk kita yang sesuai dengan Akhlak serta Perangai Kita…Ikhlaskanlah segalanya pada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala dan Yakinlah akan janji-Nya...Apapun yang di berikan kepada Kita itulah yang terbaik buat Kita...(QS. Al-Baqoroh : 216)

Pantaskah Kita Mengeluh?


Kata kata bijak
Pantaskah kita mengeluh? Padahal kita telah
dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk
mengubah dunia.

Layakkah kita berkeluh kesah? Padahal kita
telah dianugerahi kecerdasan yang
memungkinkan kita untuk membenahi segala
sesuatunya.

Apakah kita bermaksud untuk menyia-nyiakan
semuanya itu? lantas menyingkirkan beban dan
tanggung jawab kita?

Kata kata bijak Janganlah kekuatan yang ada pada diri kita,
terjungkal karena kita berkeluh kesah. Ayo
tegarkan hati kita. Tegakkan bahu. Jangan
biarkan semangat hilang hanya karena kita
tidak tahu jawaban dari masalah kita tersebut.

Kata kata bijak Jangan biarkan kelelahan menghujamkan
keunggulan kita. Ambillah sebuah nafas dalam-
dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada
dalam benak kita. Lalu temukan lagi secercah
cahaya dibalik awan mendung. Dan mulailah
ambil langkah baru.

Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak
mengeluh dibanding kita. Sayangnya suara
mereka parau tak terdengar, karena mereka tak
sempat lagi untuk mengeluh.

Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka
jalani daripada mereka sesali.